02 April 2016

TEPEPA di Puncak Rantemario (Gn. Latimojong) - Puncak Tertinggi Sulawesi

TEPEPA di Puncak Rantemario (Gn. Latimojong) - Puncak Tertinggi Sulawesi
01 April 2016


30 Maret 2016

Pendidikan Dasar Tepepa Angkatan XXVIII


Pendidikan Dasar Tepepa Angkatan XXVIII












          Tepepa telah mengadakan acara pendidikan dasar dan meresmikan 12 calon anggotanya menjadi anggota angkatan XXVIII, pada hari minggu, 29 – 31 Januari 2016 yang bertempat di mandala wangi.
kedua belas bibit baru tepepa ini adalah :

·                  Hafidzul Muchtar
·                  M. Amar Fadillah
·                  Reza Maulana Dika
·                  Syarif Sutiyoso
·                  Sefdian Dwi Chandra
·                  Jafar Umar Thalib
·                  Mutia Diva Mustika
·                  M. Firdaus Baedowi
·                  Gilang Firdausi
·                  M. Fauzan Refidafa
·                  Anggi Mukti Pratama
·                  Farizky Ramadhan F
  
            Sebelum Tepepa menyemat slayer hijau sebagai tanda anggota, kedua belas bibit ini telah mempelajari / praktek hidup di alam bebas, seperti : Survival, Membuat trap, Membuat bivak, DLL. Acara ini banyak dihadiri oleh senior – senior Tepepa yang sangat antusias mendidik anggota barunya, inilah keluarga besar Tepepa yang hadir dalam acara Pendidikan Dasar angkatan XXVIII.

  


                        Namun sampai saat ini seleksi alam pun telah menggugurkan salah satu anggota angkatan XXVIII yaitu Gilang Firdausi karena orang tuanya tidak mengizinkan untuk Gilang tetap berada di Tepepa, berbagai cara telah dilakukan angkatan XXVIII serta pengurus Tepepa untuk tetap mempertahankan Gilang, Tapi apa daya keinginan orang tua Gilang lebih keras maka dengan sangat berat hati kami melepas dan memproses pengunduran diri Gilang. Dan setelah itu angkatan XXVIII tersisa 11 anggota, semoga dapat mempererat lagi rasa  kekeluargaan dan dapat berjuang bersama-sama di Tepepa hingga mendapat slayer orange, amin! (farizky/angkatan 28)

29 Maret 2016

Indonesia Orienteering Series

Reza maulanaDika - TEPEPA.org
selasa 29-03-2016



lomba Indonesia Orienteering Series 2016

     Dalam lomba ini TEPEPA SMK N 26 Jakarta menerjunkan 3 orang untuk ikut serta dalam kegiatan lomba bergengsi se-Indonesia ini , untuk mengikuti lomba foot orienteering kategori junior usia 20 tahun ke bawah, dalam lomba ini kita mengikuti 2 kategori lomba untuk junior man dan junior woman .

peserta lomba sebagai berikut : 

1 . Ahmad baijuri                    junior man                
2 . muhammad fauzan            junior man
3 . mutia diva mustika            junior woman

dalam lomba ini akan dilaksanakan di 5 kota 
untuk series 1 - kebun raya cibodas
          series 2 - situpatenggang
          series 3 - kemang
          series 4 - magelang
          series 5 - TMII ( Taman mini indonesia indah )

penjelasan tentang foot orienteering

Salah satu yang diperlombakan dalam Indonesia Orienteering Series 2016merupakan perlombaan orienteering jenis disiplin orienteering menggunakan kaki (foot orienteering). Peserta hanya diperbolehkan berlari, jogging atau berjalan kaki ketika berlomba. Segala alat bantu transportasi seperti kendaraan bermotor, sepeda, sepatu roda, roller skate, kuda, dan sejenisnya tidak diperbolehkan dan dilarang digunakan peserta ketika berlomba. Dalam perlombaan peserta hanya diperbolehkan menggunakan alat bantu yaitu peta, kompas dan deskripsi kontrol untuk mengetahui letak pasti sebuah kontrol di lapangan.

terima kasih atas kunjungan anda,semoga tidak bosan dan menunggu postingan selanjutnya



23 April 2015

Dukungan TEPEPA kepada KPK untuk Berantas Korupsi diBidang Lingkungan


Hari Bumi 22 April menjadi momen penting bagi para aktivis lingkungan, karna saat itulah momen untuk saling melidungi dan mengajak masyarakat lebih peduli terhadap planet bumi ini dan isinya.  pohon, hewan sampai udara yang kita hirup sudah sepatutnya kita jaga dan lindungi untuk masa depan kita terutama masa depan anak cucu kita.

Tepepa yang bergerak dikegiatan kepemudaan dan lingkungan tak ketinggalan menyuarakan dukungan kepada KPK sebagai salah satu institusi pemberantas korupsi di Indonesia, karna dari para koruptor yang menggerogoti hutan Indonesia lah banyak hutan yang digunduli untuk kepentingan mereka sendiri.  Dari situlah Tepepa berinisiatif mendukung pemberantasan korupsi dibidang lingkungan.

Pada hari bumi 22 april 2015 Tepepa menggelar aksi demo di halaman gedung Tepepa dengan aksi orasi pembacaan Petisi hari bumi dari Tepepa, dengan dukungan Tepepa di KPK diharapkan akan menjadi pelopor aktivis lingkungan dan para pelajar se- Indonesia.

"Tindakan merusak alam adalah korupsi yang sesungguhnya. Yang dikorusi adalah hak hidup generasi mendatang. Kami Tepepa mendukung penuh gerakan KPK memberantas korusi, tidak hanya tindakan yang merugikan uang," kata koordinator aksi Chairul Razak di gedung KPK, Rabu (22/4)

Dalam peringatan hari bumi kali ini, Tepepa sudah melakukan serangkaian aksi dari sekolah di SMKN 26 yaitu dengan penandatanganan Petisi sekitar 1000 siswa dan guru dilanjutkan penanaman 1000 pohon dan aksi orasi di halaman gedung Kemenpora diakhiri orasi ke gedung KPK. (Andis/24)

17 April 2015

Peringatan Hari Bumi Tahun 2015 “Merusak alam itu korupsi !”

Dasar Pemikiran

Berikut adalah dasar-dasar pemikiran :
·      Hari Bumi yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 April di seluruh dunia, berawal dari gagasan Gaylord Nelson, senator pertama yang menyuarakan isu-isu lingkungan menjadi agenda Senat AS. kurikulum resmi mengikuti model “teach in” yaitu kuliah tambahan yang membahas tema-tema kontroversial yang sedang hangat, khususnya tema lingkungan hidup. Kini para pelaksana peringatan Hari Bumi menyatukan diri dalam jaringan global masyarakat sipil untuk Hari Bumi yakni EARTH DAY NETWORK yang berpusat di Seattle.

·      Gerakan Hari Bumi kemudian menginspirasi lahirnya berbagai kelompok besar pelestari lingkungan hidup, antara lain Environmental Action (di Washington, 1970), kelompok Greenpeace (kelompok pelestari lingkungan yang cukup radikal dan militan, lahir pada tahun 1971), Environmentalist for Full Employment (kelompok penentang industrialisasi, lahir tahun 1975), Worldwatch Institute (pusat penelitian dan studi yang mengumpulkan berbagai informasi ancaman lingkungan global, lahir tahun 1975), dan masih banyak lagi kelompok-kelompok pemerhati lingkungan yang lain.

·      Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek, sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca (green house) di pertanian, ruang kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan atau menstabilkan suhu dalam rumah kaca. Pada dasarnya kehidupan di bumi ini eksis karena adanya efek gas rumah kaca atau dengan kata lain kehidupan di bumi tidak akan pernah ada tanpa jasa efek gas rumah kaca. Sejatinya efek rumah kaca merupakan proses alami yang terjadi sehingga memungkinkan kelangsungan hidup bagi semua mahluk di bumi. Tanpa adanya gas rumah kaca seperti karbondioksida (CO2) metana (CH4) atau dinitrooksida (N2O) maka suhu permukaan bumi akan berkisar 35°C.Energi dari matahari memacu cuaca dan iklim bumi serta memanasi permukaan bumi sebaliknya bumi mengembalikan energi tersebut ke angkasa. Gas rumah kaca pada atmosfir (uap air, karbondioksida dan gas lainnya) menyaring sejumlah energi yang dipancarkan sekaligus menahan panas seperti rumah kaca, tanpa efek rumah kaca alami ini maka suhu akan lebih rendah dari yang ada sekarang dan kehidupan seperti saat ini tidak mungkin ada. Jadi gas rumah kaca menyebabkan suhu udara di permukaan bumi menjadi lebih nyaman sekitar 60°F atau 15°C.

·      Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah menginisiasi Penandatanganan Nota Kesepakatan Rencana Aksi Bersama Penyelamatan Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia pada Kamis (19/3/2015) di Istana Negara Jakarta menjadi kabar yang melegakan. Acara ini dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri kabinet dan pimpinan lembaga tinggi negara. Kegiatan ini merupakan upaya KPK dalam menjalankan fungsi trigger mechanism untuk mengatasi sejumlah persoalan pada pengelolaan SDA di beberapa sektor, sekaligus meningkatkan penerimaan negara demi kesejahteraan rakyat.

·      Hasil kajian KPK di sektor mineral dan batu bara menemukan bahwa tidak semua eksportir batu bara melaporkan hasil ekspornya, baik kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) maupun dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak. Selain itu, kajian juga menemukan potensi hilangnya penerimaan pajak dan potensi kerugian negara. Pada tahun 2012 misalnya, potensi kehilangan penerimaan pajak mencapai Rp28,5 triliun, sedangkan potensi kerugian negara sekitar Rp10 triliun per tahun.Hasil temuan Tim Optimalisasi Penerimaan Negara (Tim OPN) menunjukkan adanya kurang bayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) oleh pelaku usaha dari 2003-2011 sebesar Rp6,7 triliun. Demikian juga dengan hasil perhitungan berdasarkan evaluasi laporan surveyor, diperkirakan selisih pembayaran royalti oleh pelaku usaha sebesar US$24,66 juta tahun 2011 untuk lima mineral utama dan sebesar US$ 1,22 miliar untuk batubara pada rentang 2010-2012.

·      Atas dasar pemikiran itulah, kami para pelajar, mahasiswa dan pemuda Indonesia melalui TEPEPA (Teknik Pembangunan Pecinta Alam) SMKN 26/STMN Pembangunan Jakarta, Resimen Mahasiswa (MENWA) Jakarta Raya – Jayakarta, Generasi Muda Warga Jaya Indonesia, Pemuda Matahari Bangsa, dan segenap potensi pemuda lainnya menjadikan peringatan Hari Bumi 22 April 2015 sebagai momentum kesadaran bahwa tindakan-tindakan yang merusak alam itu adalah perbuatan korupsi.Jika selama ini korupsi hanya dimaknai sebagai perbuatan yang merugikan keuangan semata, nampaknya pemikiran tersebut harus diperluas bahwa tindakan-tindakan yang merusak alam adalah korupsi yang sesungguhnya karena tidak saja merugikan secara finansial tapi juga merugikan kehidupan generasi yang akan datang !

·      Dalam rangka memperingati hari Bumi pada tanggal 22 April 2015 ini, kiranya instropeksi dan evaluasi diri merupakan hal yang relatif lebih bermanfaat dibandingkan dengan keikutsertaan dalam bentuk kegiatan yang seremonial belaka. Saat ini yang paling penting adalah bagaimana kita semua sebagai penghuni bumi dapat tetap menjaga dan berkontribusi dalam menyelamatkan bumi  yang kita tinggali ini dari kehancuran oleh tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab.
Apakah kita sudah pernah berperan aktif dalam kegiatan nyata dilapangan?

Kita bisa berperan serta dan aktif menyelamatkan bumi dengan cara menjaga akal sehat dan nurani !

Karena itulah kami menyerukan : “Merusak alam itu Korupsi !”