Tampilkan postingan dengan label picture. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label picture. Tampilkan semua postingan

01 Juli 2016

FESPA 3rd Fun Running Competition 2016

FESPA3rd


Coming Soon!!!

Untuk kalian yang menyukai atau bahkan hobi kegiatan outdoor seperti lari, Persiapkan diri kalian di acara “FESPA 3rd” –Festival TEPEPA 3rd Fun Running Competition 2016-
Ikuti terus perkembangannya.

Untuk info lebih lanjut, bisa hubungi panitia disini :

·         Ja’far Umar :
      Line     : jafarut
      Phone  : 08561388078
·         Hafidzul Muchtar :
      Line     : hafidzulmuchtar
      Phone  : 085946462970

Follow us on :


   
    @fespa3rd
@fespa_3rd

  
    www.tepepa.org

 
 TEPEPA

Come on join us...!!!

09 Juni 2016

Wall Climbing TEPEPA


               Rock Climbing adalah olahraga yang mengandalkan kekuatan tangan dengan menggunakan teknik tertentu dan merupakan salah satu bagian dari mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan cara berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan dan teknik-teknik tertentu untuk bisa melewatinya. Pada umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah yang berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan mencapai lebih dari 45° dan mempunyai tingkat kesulitan tertentu.





          Agustus 2014 yang lalu TEPEPA SMKN 26 Jakarta membuat sebuah gebrakan di Divisi Rock Climbing dengan membuat Wall Climbing / Papan Panjat sebagai sarana latihan climbing TEPEPA. Papan panjat ini didirikan di depan gerbang SMKN 26 Jakarta setinggi 15 meter, seluruh  keluarga besar TEPEPA ikut berpartisipasi dalam pembangunan papan panjat yang memakan waktu 3 bulan dan dengan total biaya ± Rp 90.000.000,-



          Papan Panjat ini di bangun untuk meningkatkan pelatihan anggota TEPEPA di bidang Rock Climbing atau untuk menjadi atlet climbing dan Wall Climbing TEPEPA ini pernah digunakan untuk kompetisi Wall Climbing pada Festival TEPEPA2nd February 2015 lalu yang banyak dihadiri peserta se-jabodetabek dan banten. TEPEPA pun telah melahirkan atlet climbing yang pernah mengikuti kejuaraan Wall Climbing PORPROV 2015 mewakili Jakarta Timur. Terima kasih atas kunjungan anda (XXVIII)

17 April 2015

Peringatan Hari Bumi Tahun 2015 “Merusak alam itu korupsi !”

Dasar Pemikiran

Berikut adalah dasar-dasar pemikiran :
·      Hari Bumi yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 April di seluruh dunia, berawal dari gagasan Gaylord Nelson, senator pertama yang menyuarakan isu-isu lingkungan menjadi agenda Senat AS. kurikulum resmi mengikuti model “teach in” yaitu kuliah tambahan yang membahas tema-tema kontroversial yang sedang hangat, khususnya tema lingkungan hidup. Kini para pelaksana peringatan Hari Bumi menyatukan diri dalam jaringan global masyarakat sipil untuk Hari Bumi yakni EARTH DAY NETWORK yang berpusat di Seattle.

·      Gerakan Hari Bumi kemudian menginspirasi lahirnya berbagai kelompok besar pelestari lingkungan hidup, antara lain Environmental Action (di Washington, 1970), kelompok Greenpeace (kelompok pelestari lingkungan yang cukup radikal dan militan, lahir pada tahun 1971), Environmentalist for Full Employment (kelompok penentang industrialisasi, lahir tahun 1975), Worldwatch Institute (pusat penelitian dan studi yang mengumpulkan berbagai informasi ancaman lingkungan global, lahir tahun 1975), dan masih banyak lagi kelompok-kelompok pemerhati lingkungan yang lain.

·      Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek, sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca (green house) di pertanian, ruang kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan atau menstabilkan suhu dalam rumah kaca. Pada dasarnya kehidupan di bumi ini eksis karena adanya efek gas rumah kaca atau dengan kata lain kehidupan di bumi tidak akan pernah ada tanpa jasa efek gas rumah kaca. Sejatinya efek rumah kaca merupakan proses alami yang terjadi sehingga memungkinkan kelangsungan hidup bagi semua mahluk di bumi. Tanpa adanya gas rumah kaca seperti karbondioksida (CO2) metana (CH4) atau dinitrooksida (N2O) maka suhu permukaan bumi akan berkisar 35°C.Energi dari matahari memacu cuaca dan iklim bumi serta memanasi permukaan bumi sebaliknya bumi mengembalikan energi tersebut ke angkasa. Gas rumah kaca pada atmosfir (uap air, karbondioksida dan gas lainnya) menyaring sejumlah energi yang dipancarkan sekaligus menahan panas seperti rumah kaca, tanpa efek rumah kaca alami ini maka suhu akan lebih rendah dari yang ada sekarang dan kehidupan seperti saat ini tidak mungkin ada. Jadi gas rumah kaca menyebabkan suhu udara di permukaan bumi menjadi lebih nyaman sekitar 60°F atau 15°C.

·      Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah menginisiasi Penandatanganan Nota Kesepakatan Rencana Aksi Bersama Penyelamatan Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia pada Kamis (19/3/2015) di Istana Negara Jakarta menjadi kabar yang melegakan. Acara ini dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri kabinet dan pimpinan lembaga tinggi negara. Kegiatan ini merupakan upaya KPK dalam menjalankan fungsi trigger mechanism untuk mengatasi sejumlah persoalan pada pengelolaan SDA di beberapa sektor, sekaligus meningkatkan penerimaan negara demi kesejahteraan rakyat.

·      Hasil kajian KPK di sektor mineral dan batu bara menemukan bahwa tidak semua eksportir batu bara melaporkan hasil ekspornya, baik kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) maupun dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak. Selain itu, kajian juga menemukan potensi hilangnya penerimaan pajak dan potensi kerugian negara. Pada tahun 2012 misalnya, potensi kehilangan penerimaan pajak mencapai Rp28,5 triliun, sedangkan potensi kerugian negara sekitar Rp10 triliun per tahun.Hasil temuan Tim Optimalisasi Penerimaan Negara (Tim OPN) menunjukkan adanya kurang bayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) oleh pelaku usaha dari 2003-2011 sebesar Rp6,7 triliun. Demikian juga dengan hasil perhitungan berdasarkan evaluasi laporan surveyor, diperkirakan selisih pembayaran royalti oleh pelaku usaha sebesar US$24,66 juta tahun 2011 untuk lima mineral utama dan sebesar US$ 1,22 miliar untuk batubara pada rentang 2010-2012.

·      Atas dasar pemikiran itulah, kami para pelajar, mahasiswa dan pemuda Indonesia melalui TEPEPA (Teknik Pembangunan Pecinta Alam) SMKN 26/STMN Pembangunan Jakarta, Resimen Mahasiswa (MENWA) Jakarta Raya – Jayakarta, Generasi Muda Warga Jaya Indonesia, Pemuda Matahari Bangsa, dan segenap potensi pemuda lainnya menjadikan peringatan Hari Bumi 22 April 2015 sebagai momentum kesadaran bahwa tindakan-tindakan yang merusak alam itu adalah perbuatan korupsi.Jika selama ini korupsi hanya dimaknai sebagai perbuatan yang merugikan keuangan semata, nampaknya pemikiran tersebut harus diperluas bahwa tindakan-tindakan yang merusak alam adalah korupsi yang sesungguhnya karena tidak saja merugikan secara finansial tapi juga merugikan kehidupan generasi yang akan datang !

·      Dalam rangka memperingati hari Bumi pada tanggal 22 April 2015 ini, kiranya instropeksi dan evaluasi diri merupakan hal yang relatif lebih bermanfaat dibandingkan dengan keikutsertaan dalam bentuk kegiatan yang seremonial belaka. Saat ini yang paling penting adalah bagaimana kita semua sebagai penghuni bumi dapat tetap menjaga dan berkontribusi dalam menyelamatkan bumi  yang kita tinggali ini dari kehancuran oleh tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab.
Apakah kita sudah pernah berperan aktif dalam kegiatan nyata dilapangan?

Kita bisa berperan serta dan aktif menyelamatkan bumi dengan cara menjaga akal sehat dan nurani !

Karena itulah kami menyerukan : “Merusak alam itu Korupsi !”